LAPORAN TAHUNAN PROGRAM GIZI MASYARAKAT UPT PUSKESMAS BAGENDIT TAHUN 2016



CAPAIAN PROGRAM


A.   UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT     
Kegiatan Pokok Program Gizi :
Ø  Penyuluhan gizi masyarakat
Ø  Penanggulangan kep & gizi buruk
Ø  Penanggulangan gaky
Ø  Penanggulangan anemia gizi
Ø  Penanggulangan kurang vitamin a
Ø  Penanggulangan kurang gizi mikro
Ø  Penanggulangan gizi lebih & penyakit
Ø  Degeneratif
Ø  Program gizi institusi & gizi darurat
Ø  Sistem kewaspadaan pangan & gizi
Ø  Pengembangan tenaga gizi
Ø  Penelitian & pengembangan gizi

a.   Laporan Upaya Peningatan Gizi Keluarga
Upaya peningkatan gizi keluarga di mulai dari kegiatan posyandu. Jumlah posyandu di wilayah UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi   Tahun 2016  sebanyak 53 posyandu dimana jumlah posyandu yang aktif sebanyak 53 (100%). Jumlah kader seluruhnya sebanyak 400 kader dengan kader aktif sebanyak 400 kader (100%). Jumlah balita yang terpantau selama Tahun 2016   sebanyak 3.661 balita.
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.
Pengertiannya S adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu, K adalah jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS, D adalah jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini, N adalah jumlah balita yang naik berat badanya. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan, kecenderungan status gizi, efektifitas kegiatan. (Suhardjo. 1996).


Grafik IV. 13 BALOK S K D N
UPT PUSKESMAS BAGENDIT KECAMATAN BANYURESMI   KAB. GARUT TAHUN 2016
TINGKAT PENCAPAIAN PROGRAM UPGK BALOK S K D
   


Dari Tabel IV.19 Tentang Balok SKDN menunjukan hasil sebagai berikut :
1)   Kemampuan program menjangkau wilayah ( K/S ) 
Tingkat Liputan Program Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada diwilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%). Hasil yang didapat harus 100%.
untuk tingkat kecamatan, kemampuan program menjangkau wilayah pada Tahun 2016  nilai rata-rata mencapai 100%.
2)   Tingkat Perkembangan Berat Badan  ( N/D )
Indikator (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya semua balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat badan.
Tingkat Perkembangan Berat Badan Bayi dan Balita di Kecamatan Pangatikan Pada Tahun 2016 nilai rata-rata mencapai 91,52%.
3)   Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan  ( D/S )
Tingkat partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yangada di wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/Sx 100%), hasilnya minimal harus mencapai 80%, apabila dibawah 80% maka dikatakan partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh petugas kesehatan ataupun kader Posyandu akan memungkinkan balita ini tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan baerat badannya.
Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan dui wilayah UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi   pada Tahun 2016 di rata-ratakan mencapai 95,45%, hal ini menunjukan bahwa  partisipasi masyarakat sangat baik.
4)   Tingkat Kesehatan Balita / Kecenderungan  Gizi buruk ( BGM/D )



Tabel IV.20
Data Gizi Buruk di UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi
NO
NAMA ANAK
ORANG TUA
ALAMAT
L/P
UMUR (bl)
BB Awal
BB Bln Ini (Kg)
TB (TB)
Status Gizi (BB/U)
STATUS GIZI (BB/TB)
STATUS GIZI LiLa/U
TINDAKAN YANG SUDAH DILAKUKAN


1
Hardan
Nani - Jajang
Sukahurif RW. 03
L
4
2
3.6
55
 Buruk

Pendek 

 PMT

2
Naya
Maslah/Endang
Citangtu RW.03
P
32
1.6
7.1
62.5
 Buruk
 Pendek

Penyuluhan

3
Winda
Purba/Ujang
Citangtu RW.01
P
34
1.7
81
75.5
 Buruk
 Pendek

Penyuluhan

4
Husaeni
Yuli/Muhsin
Sukahurip RW.01
L
20

7.4
72.3
 Buruk
 Pendek

 PMT

5
Denina
Karwati/Nasihin
Sukahurip RW.01
P
24

8.5
77.3
 Kurang
 Pendek

 Penyuluhan

6
Via
Mila/Aceng
Sukahurip RW.07
P
33

8.9
77.3
 Buruk
 Pendek

 Penyuluhan

7
Zakia
Iis/ Yamin
Sukahurip RW.01
P
3
4.1
3.6
53.5
 Kurang
 Pendek

 Penyuluhan


Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia ini menyebabkan melemahnya daya beli masyarakat akan pangan yang berkualitas, Hal  ini menimbulkan banyak kasus gizi buruk selama Tahun 2016 . Di wilayah UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi  terdapat kasus 10 balita dengan gizi buruk. Dari 7 orang balita gizi Kurang tersebut dengan klasifikasi sebagai berikut :
a)           Kasus Marasmus                      :   0 orang
b)           Kasus Marasmus Kwasiorkor :  0  orang
c)           Tumbang                                   :   7  orang
d)           Lain-lain                                   :   0  orang

Penanganan yang diberikan adalah :
-           pemberian PMT Pemulihan dan Penyuluhan pada orang tua anak tersebut.
-           Meningkatkan Pengetahuan Ibu hamil  tentang gizi  Melalui konseling dan penyuluhan
     Dari ke 7 orang Balita yang Gizi Kurang 5 diantaranya sudah membaik, 2 anak masih dalam pemantauan.
a.   Laporan Status Gizi dan Laporan rekapitulasi Pemantauan Pertumbuhan Balita  UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi Tahun 2016
Laporan Status Gizi dan Laporan rekapitulasi Pemantauan Pertumbuhan Balita  adalah dua laporan tahunan tentang keadaan gizi balita. Laporan pertama berisi tentang Status Gizi Balita  Kecamatan dan yang kedua adalah laporan pemantauan pertumbuhan Balita (SKDN) kecamatan. Interpretasi kedua laporan ini berbeda, namun mempunyai hubungan sebab-akibat. Anak balita di ukur status gizinya untuk mengetahui apakah anak balita tersebut keadaan gizi buruk, kurang, baik dan lebih, sedangkan pemantauan pertumbuhan untuk mengetahui sejauhmana pertumbuhan (penambahan) berat-badan balita tiap bulannya. Interpretasi kedua laporan ini adalah Status Gizi merupakan hasil akhir (dampak) dari kegiatan (proses) pemantauan pertumbuhan balita.
Grafik IV. 13
Grafik Persentase Status Gizi (Bb/U) Hasil Bulan Penimbangan UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi Tahun 2016
 
Grafik IV.14
Grafik Persentase Status Gizi (TB/U) Hasil Bulan Penimbangan UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi Tahun 2016
 






Grafik IV. 15
Grafik Persentase Status Gizi (BB/TB) Hasil Bulan Penimbangan UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi Tahun 2016
 

Grafik IV.16
Cakupan BGM UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi Tahun 2016
 


b.   Pemberian Vitamin A.
Bulan Februari dan Agustus dalam program perbaikan gizi masyarakat dikenal sebagai bulan pemberian vitamin A pada balita. Pada bulan ini —– Februari maupun Agustus——- petugas kesehatan (gizi)Puskesmas akan melakukan penggerakan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita untuk datang ke posyandu, membawa anaknya untuk diberikan kapsul vitamin A secara gratis. Diharapkan 80 % dari seluruh anak balita mendapatkan vitamin A, 2 kali dalam setahun ( tiap 6 bulan) semua balita mendapatkan kapsul vitamin A, guna mencegah balita dari kekurangan vitamin A.
Tabel IV.20
 Sasaran suplementasi Vitamin A

SASARAN
DOSIS
FREKWENSI
Bayi 6-11 bulan
Kapsul Biru (100.000 SI)
1 kali
Anak Balita 12-59 bulan
Kapsul Merah (200.000 SI)
2 kali
Ibu Nifas (0-42 hari)
Kapsul Merah (200.000 SI)
2 kali

Sasaran Dosis Frek
1)   Pemberian Viatmin A Dosis Tinggi Bulan Februari 2016 

Tabel IV.21
Pemberian Viatmin A Dosis Tinggi Bulan Februari di UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi tahun 2016 
NO
NAMA DESA
BALITA SELURUHNYA
BALITA YANG MENDAPAT VIT.A
6-11 Bln
12-59 Bln
TOTAL
6-11 Bln
%
12-59 Bln
%
1
Banyuresmi
54
381
435
54
100
375
98.425
2
Bagendit
42
421
463
42
100
415
98.575
3
Binakarya
55
282
337
55
100
278
98.582
4
Karyamukti
54
363
421
54
100
364
100.28
5
Karyasari
54
402
456
54
100
399
99.254
6
Dangdeur
57
390
447
57
100
385
98.718
7
Cimareme
47
297
344
47
100
291
97.98

JUMLAH
418
2920
3342
418
100
2886
98.836



Grafik IV.17
Cakupan Pemberian Vitamin A Bulan Februari di UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi tahun 2016 
 
Tabel IV.22
Pemberian Viatmin A Dosis Tinggi Bulan Februari  diUPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi tahun 2016 

NO
NAMA DESA

JUMLAH BUFAS

6-11 Bln
12-59 Bln
6-59 Bln
6-11 Bln
12-59 Bln
BUFAS MENDAPAT Fe
%
%
%
1
Banyuresmi
50
389
439
8
50
100.00
389
100.00
8
100
2
Bagendit
69
426
495
9
69
100.00
426
100.00
9
100
3
Binakarya
50
200
250
6
50
100.00
200
100.00
6
100
4
Karyamukti
60
308
368
8
60
100.00
308
100.00
8
100
5
Karyasari
66
378
444
11
66
100.00
378
100.00
11
100
6
Dangdeur
53
365
418
8
53
100.00
365
100.00
8
100
7
Cimareme
31
159
325
6
31
100.00
294
184.91
6
100
8

52
422
474
12
52
100.00
422
100.00
12
100

PUSKESMAS
431
2647
3213
68
431
100.00
2782
105.10
68
100

     


Tabel IV.23
Pemberian Viatmin A Dosis Tinggi Bulan Agustus di UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi tahun 2016
NO
NAMA DESA

JUMLAH BUFAS

6-11 Bln
12-59 Bln
6-59 Bln
6-11 Bln
12-59 Bln
BUFAS MENDAPAT Fe
%
%
%
1
Banyuresmi
47
446
493
11
44
93.62
441
98.88
11
100
2
Bagendit
47
413
460
9
47
100.00
413
100.00
9
100
3
Binakarya
17
301
318
8
17
100.00
301
100.00
8
100
4
Karyamukti
46
360
406
10
44
95.65
358
99.44
10
100
5
Karyasari
46
396
442
10
43
93.48
396
100.00
10
100
6
Dangdeur
53
378
431
10
49
92.45
378
100.00
10
100
7
Cimareme
33
294
327
7
33
100.00
292
99.32
7
100

PUSKESMAS
355
3000
3355
76
339
95.49
2991
99.70
76
100

Grafik IV.18
Cakupan Pemberian Vitamin A Bulan Agustus UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi tahun 2016 
 

2)   Pemberian Vitamin A terhadap Ibu Bersalin
Grafik IV.19
 Cakupan Pemberian Vitamin A terhadap Ibu Bersalin s/d Bulan Desember 2016 
Tabel IV.24
 Cakupan Pelayanan Vit A Bufas Dan FE Bufas
NO
NAMA DESA
Cakupan Pelayanan  Vit. A Bufas
Abs
∑ Bufas
Bufas Yg Mendapat Vit A
%
Bufas Yg Tdk Mendapat Vit.A
%
Abs
Kum
1
Banyuresmi
9
115
9
115
100
0
0
2
Bagendit
8
108
8
108
100
0
0
3
Binakarya
5
79
5
79
100
0
0
4
Karyamukti
10
110
10
110
100
0
0
5
Karyasari
9
122
9
122
100
0
0
6
Dangdeur
8
105
8
105
100
0
0
7
Cimareme
6
81
6
81
100
0
0
8

10
130
10
130
100
0
0

PUSKESMAS
65
850
65
850
100
0
0



c.   Pemberian Fe 
Tabel.IV.25
 Cakupan Pelayanan Fe s/d Bulan Desember 2016 
NO
NAMA DESA
Cakupan Pelayanan  Vit. A Bufas
Abs
∑ Bufas
Bufas Yg Mendapat Fe
%
Bufas Yg Tdk Mendapat Fe
%
Abs
Kum
1
Banyuresmi
9
115
9
115
100
0
0
2
Bagendit
8
108
8
108
100
0
0
3
Binakarya
5
79
5
79
100
0
0
4
Karyamukti
10
110
10
110
100
0
0
5
Karyasari
9
122
9
122
100
0
0
6
Dangdeur
8
105
8
105
100
0
0
7
Cimareme
6
81
6
81
100
0
0

PUSKESMAS
65
850
65
850
100
0
0


d.   ASI Ekslusif
Tabel IV.26
 Rekapitulasi Asi Eksklusif Tk Puskesmas Tahun 2016
NO
NAMA DESA
JUMLAH SASARAN 0-6  BULAN
STATUS ASI EKSKLUSIF
LULUS EKSKLUSIF
NON EKSKLUSIF
L
P
L
%
P
%
%
L
%
P
%
%
1
SUKAHURIP
47
50
97
29
61.7
32
64.0
61
62.9
18
38.3
18
36.0
36
37.1
2
BABAKANLOA
49
44
93
33
67.4
29
65.9
62
66.7
16
32.7
15
34.1
31
33.3
3
SUKARASA
31
33
64
22
71.0
24
72.7
46
71.9
9
29.0
9
27.3
18
28.1
4
CIMARAGAS
57
50
107
36
63.2
33
66.0
69
64.5
21
36.8
17
34.0
38
35.5
5
CIHUNI
55
55
110
37
67.3
35
63.6
72
65.5
18
32.7
20
36.4
38
34.6
6
CITANGTU
37
40
77
28
75.7
29
72.5
57
74.0
9
24.3
11
100
20
26
7
KARANGSARI
37
30
67
27
73.0
21
70.0
48
71.7
10
27.0
9
30
19
28.4
JUMLAH TOTAL
347
339
732
250
72.1
241
71.1
491
67.1
122
35.2
119
35.1
241
32.9
Dari hasil capaian ASI Ekslusif didapat hasil 67.1% yang menandakan bahwa faktor kesadaran dan pengetahuan Ibu dengan Bayi kurang terhadap manfaat dan pentingnya  pemberian  ASI ekslusif.
e.   Gizi Buruk
Kasus sudah ditangani semuanya dengan pemberian MP-ASI dan susu proten. Dari semua kasus bayi gizi buruk masih ada.  Bayi yang peningkatannya sangat lambat.
Kasus bumil dengan KEK selama Tahun 2016  semuanya sudah mendapat penanganan di puskesmas dengan cara pemberian multivitamin dan susu ibu hamil.
Dengan pemberian multivitamin, susu ibu hamil dan pemantauan secara rutin, bumil dengan KEK semuanya menunjukkan perkembangan yang membaik dengan bertambahnya ukuran lingkar lengan atasnya.

f.    Analisa, Masalah dan Hambatan
Dari hasil cakupan pelayanan gizi pada Tahun 2016  untuk cakupan vitamin A pada ibu nifas dan pemberian Fe ibu nifas sudah mencapai 100% yang artinya tidak ada masalah untuk pemberian Vit A dan Fe pada ibu nifas.
Hasil cakupan ASI eksklusif sudah mencapai 67,1% yang artinya kesadaran masyarakat akan ASI eksklusif bertambah tinggi sehingga cakupannya bertambah dari tahun sebelumnya.
Untuk penimbangan balita di wilayah kerja Pangatikan pada Tahun 2016  sudah semuanya mendapatkan KMS, sedangkan untuk N/S mencapai 85,7%, D/S mencapai 93,45%, N/D mencapai 91,5%.



BAB V
ANALISIS MASALAH

A.     IDENTIFIKASI MASALAH
Dari pemaparan situasi eksternal dan internal UPT Puskesmas Bagendit, beberapa masalah dalam capaian program di UPT Puskesmas Bagendit dapat dilihat di bawah ini yang dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya.
     Dari hasil cakupan pada BAB IV Masalah di kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat di UIPT Puskesmas Bagendit sebagai berikut :
1.   Di wilayah UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi  terdapat kasus 8 balita dengan gizi buruk. Dari 7 orang balita gizi Buruk 1 orag Gizi kurang.
2.   Dari hasil capaian ASI Ekslusif didapat hasil 53,63% yang menandakan bahwa faktor kesadaran dan pengetahuan Ibu dengan Bayi kurang terhadap manfaat dan pentingnya  pemberian  ASI ekslusif.

B.   Menetapkan Prioritas Masalah
Mengingat  adanya  keterbatasan  kemampuan  mengatasi  masalah    secara  sekaligus,    ketidak    tersediaan    teknologi  atau  adanya  keterkaitan  satu  masalah  dengan  masalah  lainnya,    maka    perlu    dipilih    masalah    prioritas    dengan  jalan  kesepakatan    tim.  Dalam    penetapan    urutan    prioritas    masalah    dapat mempergunakan metode Urgensi ( U ),  Serious ( S ). Growth ( G ), Laevarage (L).
Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 – 5.Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau tingkat perkembangan dan tingkat keseriusan semakin memprihatinkan apabila tidak diatasi.Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan tingkat perkembangan (G) dan tingkat keseriusan (S).Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian yang paling besar dari ketiga hal tersebut dan disusun dalam bentuk matriks.


No.
JENIS KEGIATAN
Kriteria
JUMLAH
RANGKING
U                                                                                                              
S                      
G                          
1
2
3
4
5
6
7
1
Cakupan Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat di UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi mencapai 92,31% atau sebanyak 48 KK beresiko yang ditangani dari jumlah target sebanyak 52 KK.
3
3
3
27
1
2
Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan) baru mencapai 92,31% dari target 100%
2
3
3
18
2
3
Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina baru mencapai 92,31% dari target 100%
3
2
2
12
3
4
Cakupan Keluarga Mandiri III baru mencapai 92,31% dari target 100%
2
2
2
8
4
 

A.     MerumuskanMasalah:
Hal  ini mencakup apa masalahnya,  siapa  yang  terkena masalahnya, berapa  besar  masalahnya,  dimana masalah  itu  terjadi  dan  bila  mana masalah  itu  terjadi (what, who, when, where and how).
Mencari  akar  masalah  dapat  dilakukan  antara  lain dengan menggunakan metode, diagram  sebab  akibat  dari Ishikawa  merupakan salah sau metode yang bisa digunakan  (disebut  juga  diagram  tulang  ikan    karena  digambarkan membentuk tulang ikan), Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari : 
a.   Input  (sumber  daya)  :  jenis  dan  jumlah  alat,  obat, tenaga  serta  prosedur    kerja manajemen  alat,  obat dan dana. 
b.   Proses  (Pelaksana  kegiatan)  :  frekwensi, kepatuhan pelayanan medis dan non medis.
c.    Lingkungan : Untuk      menetapkan    cara        pemecahan  masalah     dapat    dilakukan dengan kesepakatan  di  antara  anggota  tim.  Bila  tidak terjadi  kesepakatan dapat  digunakan  kriteria matriks.  Untuk  itu  harus  dicari    alternatif pemecahan  masalahnya.
Berikut ini matrik penyebab masalah dan pemecahan masalah kesehatan di UPT Puskesmas Bagendit Tahun 2017.


PENUTUP


                 Keberhasilan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular, sangat di tentukan oleh berbagai faktor dan prilaku,di dukung oleh kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang baik dan berkesinambungan serta di tunjang oleh peran serta masyarakat yang aktif dalam berbagai kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat.
                   Laporan Kegiatan Upaya Kesehatan Perbaikan Gizi Masyarakat ini, diharapkan dapat menjadi  gambaran kinerja program Gizi dan menjadi acuan perencanaan Puskesmas.
Demikian susunan Laporan Tahunan Program Gizi Masyarakat tahun 2016 ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan mendapat perhatian seperlunya guna peningkatan di masa mendatang.
Penyusun menyadari dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan / kelengkapan data serta penyusunannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari penulis, tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang membantu dalam menyelesaikan laporan tahunan ini.


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Bagendit





Drs. Kadar Wilasmana, SKM., M.Si
NIP. 19640502 198803 1 005
Garut,    Januari 2017
Koordinator Perkesmas
UPT Puskesmas Bagendit





Reni Rahmawati, Amd. Keb
NRPTT.10.4.048.1440


 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil UPT Puskesmas Bagendit